Jumat, 23 Maret 2018

Dikau Bisa Mengkomposkan Limbah Wong!

Semakin banyak orang2 menemukan keguanaan penyelamatan larutan dan duit dari perabukan kebun itu dengan telau manusia. Lautan dari kotoran. Ini tak hanya untuk homesteader lagi! Sebuah kecemasan penelitian paling baru memperingatkan kekurangan sumber kecakapan untuk kota-kota di jagat. 

Untungnya, ura-ura penduduk metropolis yang langsung berkembang mencurigai bahwa nutrisi dan larutan di tandas mereka terlalu berharga untuk disiram. Sumber air yang disadap. Gemuk yang kian mahal. Daripada Boston di San Francisco, penduduk metropolis mengambil "limbah" dari larutan limbah, & menunjukkan kalau mendaur kembali di tandas tidak cuma untuk homesteader lagi.


Tidak Limbah 'Limbah' Anda Walaupun apartemennya dalam Boston mempunyai kamar membasuh modern yang nyaman, Patrick Keaney lazimnya berjalan menuruni dua keturunan tangga untuk menggunakan tandas pengomposan tanpa air, pengompres urin. Dua-duanya melihat teknik untuk mengambil pupuk bebas dan mengotes tagihan larutan mereka. Keaney dan fren serumahnya, David Staunton, menyusun sistem tandas sederhana sesudah mengetahui kalau sebagian gede nutrisi pada kotoran wong - sama banyaknya 90 bayaran nitrogen & setengah fosfor - cuma ada pada urin.

Mengarifi tuan zona mereka tak akan membiarkan reparasi plumbing, Keaney dan Staunton memasang tandas mereka dalam ruang tertutup di sebelah kehangatan pemarah air. Ramai (kotoran, kertas toilet & serutan gawang atau mulsa ditambahkan) diturunkan ke raga plastik 18 galon. Tandas terdiri daripada bangku gawang dengan mungkum di mana diikat plastik diikat (Anda juga dapat menggunakan salung api yang dipangkas) untuk mengarahkan urin di dalam tabung 3 galon. 

Sedangkan untuk urin, kompos itu dikomposkan dengan bakal kayu ataupun dituang di tempat tidur lahan yang ditumbuk dengan indah dan gampang disiram. "Kami menggunakannya untuk membangun zona di sekitar pohon ekses dan tilam bunga, " kata Keaney. Saat kotor terisi, itu menutupnya secara tutup berlubang, biarkan selagi ini selama masa setahun, kemudian sekop isinya menjadi komposter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar